Hidup sebagai seorang pelarian bukanlah sebuah pilihan hidup yang tepat, terlebih jika kita berada di Negeri orang. Namun, sepertinya pilihan itu merupakan pilihan yang tepat bagi sebagian orang yang memutuskan untuk menjadi seorang pelarian.
Kingdom 0f Saudi Arabia (Kerajaan Arab Saudi) adalah salah satu Negara tujuan para TKI mencari nafkah. Dengan bermodalkan keahlian seadanya dan tekad yang besar, mereka berangkat ke Saudi dengan harapan bisa merubah perekonomian keluarga mereka. TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau TKW (Tenaga Kerja Wanita) ini banyak bekerja pada sektor non formal, seperti menjadi pembantu rumah tangga, supir, haris (penjaga rumah), pelayan restoran dan sebagainya.
Pada sektor ini, tanggung jawab para pekerja ada di tangan kafil/majikan (atau orang yang menggaji mereka) dan bukan perusahaan atau pemerintah melainkan perorangan. Tidak sedikit kasus-yang terjadi antara majikan dan pekerja, mulai dari penundaan pembayaran upah, perlakuan kasar hingga pelecehan seksual, terutama ini di alami oleh para TKW.
Kasus-kasus tersebut pada akhirnya menyebabkan mereka berniat untuk lari atau menjadi kaburan. Walaupun mereka harus mengambil resiko deportasi atau briman (di penjara). Banyak di antara mereka yang di penjarakan terlebih dahulu sebelum di deportasi, karena peraturan di Saudi yang menyatakan bahwa apabila seseorang melarikan diri sebelum masa kontrak selesai (2 tahun), dan kemudian tertangkap namun masih dalam masa kontrak, maka seseorang itu harus di penjarakan sampai masa kontrak selesai baru kemudian dideportasi. Sungguh hal yang sangat beresiko, akan tetapi memang tak ada pilihan lain demi mempertahankan kehormatan. Namun tidak sedikit pula yang melarikan diri dari majikan atau tempat kerjanya demi mencari penghasilan yang lebih.
Di Jeddah, saya banyak sekali menemukan orang kaburan semacam ini. Hal ini, mungkin terjadi karena Jeddah adalah salah satu kota terbesar di Saudi dan menjanjikan banyak pekerjaan bagi orang kaburan. Selain itu, faktor lainnya adalah karena terdapat tempat pemulangan/deportasi (tarhil) yang memang hanya terdapat di Jeddah (kandara).
Di Jeddah, orang-orang kaburan ini tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh banyak orang yang sering diistilahkan dengan sebutan “penampungan.” Di dalam 1 kamar bisa di huni oleh 8-10 orang. Bisa dibayangkan, bagaimana sesaknya tinggal disebuah penampuangan. Tapi itu relatif, karena ada juga penampungan yang dihuni oleh beberapa orang, dengan syarat harus membayar sewa rumah yang lebih mahal.
Aktivitas TKI Kaburan pun tak jauh beda dengan TKI resmi. Mereka bekerja, bersosialisasi dengan yang lain atau bahkan berkeluarga. Tidak sedikit beberapa teman saya yang kaburan memiliki anak padahal ini sungguh sangat beresiko. Betapa tidak, setiap registrasi rumah sakit atau klinik harus disertakan iqomah (kartu domisili). Bayangkan, bagaimana kalau anak atau istrinya sakit! Namun, dengan mudah mereka menjawab : “hidup itu sudah ada yang ngatur.”
Semua aktiitas yang mereka lakukan selalu disertai rasa was-was dan kepasrahan, karena setiap saat mereka bisa saja ditangkap oleh petugas imigrasi atau kepolisian. Saya pun sempat terkejut mendengar bahwa barang siapa jalan atau sedang berada dengan orang kaburan akan di tangkap dan di deportasi sekalipun itu orang resmi. Padahal, banyak teman saya yang menjadi orang kaburan, sungguh sangat disesalkan namun tetap berusaha menjaga tali silaturahmi sesama anak bangsa.Orang kaburan bukanlah penjahat, melainkan orang-orang yang berjuang demi hidup yang lebih baik, siapapun tak ada yang mau menjadi orang kaburan di negari orang lain, namun itu pilihan yang mungkin terbaik daripada harus mati di negeri sendiri karena kelaparan.
Ya ALLAH terima kasih atas semua nikmat yang telah Engkau berikan sehingga aku merasa lebih beruntung di banding mereka. Untuk sahabat teruslah bejuang meraih hidup yang lebih baik dan tetaplah berdo’a semoga Allah selalu menyertai kita, amin.
*) Warga Pancawati Karawang , Kini tinggal dan Bekerja di Jeddah Arab Saudi
Facebook : http://www.facebook.com/profile.php?id=1416279539
Blog : www.teupira.blogspot.com