Mengenai Saya

Foto saya
saya bukan siapa siapa, hanya lahir kedunia ini untuk bikin masalah,dan penyelesaianya,berlaku bagi stiap manusia,......menghadapi smua yang menghadang dan mengharap,keberadaan saya,kadang menyenangkan kadang menyebalkan,namun tidak berati saya akan bertahan dalam masalah yang akan menyebabkan kehancuran,keberadaan saya dimuka bumi ini,bukan kehendak diri,namun Illahi yang menentukan aku ada untuk membuat Masalah dan penyelesaian.dan paling benci dibilang Malas!!,...

Kamis, 10 Juni 2010

TKI KABURAN


Kehidupan TKI di ArabHidup sebagai seorang pelarian bukanlah sebuah pilihan hidup yang tepat, terlebih jika kita berada di Negeri orang. Namun, sepertinya pilihan itu merupakan pilihan yang tepat bagi sebagian orang yang memutuskan untuk menjadi seorang pelarian.

Kingdom 0f Saudi Arabia (Kerajaan Arab Saudi) adalah salah satu Negara tujuan para TKI mencari nafkah. Dengan bermodalkan keahlian seadanya dan tekad yang besar, mereka berangkat ke Saudi dengan harapan bisa merubah perekonomian keluarga mereka. TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau TKW (Tenaga Kerja Wanita) ini banyak bekerja pada sektor non formal, seperti menjadi pembantu rumah tangga, supir, haris (penjaga rumah), pelayan restoran dan sebagainya.

Pada sektor ini, tanggung jawab para pekerja ada di tangan kafil/majikan (atau orang yang menggaji mereka) dan bukan perusahaan atau pemerintah melainkan perorangan. Tidak sedikit kasus-yang terjadi antara majikan dan pekerja, mulai dari penundaan pembayaran upah, perlakuan kasar hingga pelecehan seksual, terutama ini di alami oleh para TKW.

TKI di Jeddah Arab Saudi
Kasus-kasus tersebut pada akhirnya menyebabkan mereka berniat untuk lari atau menjadi kaburan. Walaupun mereka harus mengambil resiko deportasi atau briman (di penjara). Banyak di antara mereka yang di penjarakan terlebih dahulu sebelum di deportasi, karena peraturan di Saudi yang menyatakan bahwa apabila seseorang melarikan diri sebelum masa kontrak selesai (2 tahun), dan kemudian tertangkap namun masih dalam masa kontrak, maka seseorang itu harus di penjarakan sampai masa kontrak selesai baru kemudian dideportasi. Sungguh hal yang sangat beresiko, akan tetapi memang tak ada pilihan lain demi mempertahankan kehormatan. Namun tidak sedikit pula yang melarikan diri dari majikan atau tempat kerjanya demi mencari penghasilan yang lebih.

Di Jeddah, saya banyak sekali menemukan orang kaburan semacam ini. Hal ini, mungkin terjadi karena Jeddah adalah salah satu kota terbesar di Saudi dan menjanjikan banyak pekerjaan bagi orang kaburan. Selain itu, faktor lainnya adalah karena terdapat tempat pemulangan/deportasi (tarhil) yang memang hanya terdapat di Jeddah (kandara).

Di Jeddah, orang-orang kaburan ini tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh banyak orang yang sering diistilahkan dengan sebutan “penampungan.” Di dalam 1 kamar bisa di huni oleh 8-10 orang. Bisa dibayangkan, bagaimana sesaknya tinggal disebuah penampuangan. Tapi itu relatif, karena ada juga penampungan yang dihuni oleh beberapa orang, dengan syarat harus membayar sewa rumah yang lebih mahal.

Aktivitas TKI Kaburan pun tak jauh beda dengan TKI resmi. Mereka bekerja, bersosialisasi dengan yang lain atau bahkan berkeluarga. Tidak sedikit beberapa teman saya yang kaburan memiliki anak padahal ini sungguh sangat beresiko. Betapa tidak, setiap registrasi rumah sakit atau klinik harus disertakan iqomah (kartu domisili). Bayangkan, bagaimana kalau anak atau istrinya sakit! Namun, dengan mudah mereka menjawab : “hidup itu sudah ada yang ngatur.”

Semua aktiitas yang mereka lakukan selalu disertai rasa was-was dan kepasrahan, karena setiap saat mereka bisa saja ditangkap oleh petugas imigrasi atau kepolisian. Saya pun sempat terkejut mendengar bahwa barang siapa jalan atau sedang berada dengan orang kaburan akan di tangkap dan di deportasi sekalipun itu orang resmi. Padahal, banyak teman saya yang menjadi orang kaburan, sungguh sangat disesalkan namun tetap berusaha menjaga tali silaturahmi sesama anak bangsa.

Orang kaburan bukanlah penjahat, melainkan orang-orang yang berjuang demi hidup yang lebih baik, siapapun tak ada yang mau menjadi orang kaburan di negari orang lain, namun itu pilihan yang mungkin terbaik daripada harus mati di negeri sendiri karena kelaparan.

Ya ALLAH terima kasih atas semua nikmat yang telah Engkau berikan sehingga aku merasa lebih beruntung di banding mereka. Untuk sahabat teruslah bejuang meraih hidup yang lebih baik dan tetaplah berdo’a semoga Allah selalu menyertai kita, amin.

*) Warga Pancawati Karawang , Kini tinggal dan Bekerja di Jeddah Arab Saudi
Facebook : http://www.facebook.com/profile.php?id=1416279539
Blog : www.teupira.blogspot.com

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum... Salam sejahterah untuk kita semua... perkenalkan nama saya ABDUL ROCHMAN Alamat. Desa sukowilangun Kec. Kalipare Kab. Malang. duluh kerja di taiwan sebagai TKI selama 3 thn, saya berterima kasih banyak kpd teman saya yg ada di singapura..! Berkat postingan dia disalah satu webs yg saya baca, saya bisa kenal namanya MBAH DUIHANTORO guru spiritual pesugihan uang gaip dan nomor togel 4D/6D... pikir-pikir kurang lebih 2 thn kerja jd TKI di taiwan hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu mengharap tapi tdk ada hasil sama sekali, mana lagi dapat majikan galak. Salah sedikit kena marah lagi,, tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja. Itupun tidak cukup untuk biaya keluarga di kampung, tp saya beranikan diri tlp nomor MBAH DUIHANTORO di nomor 0852 9846 3149. Untuk minta bantuannya melalui DANA GHAIP nya. Syukur alhamdulillah benar-benar terbukti sekarang. Terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini, saya sudah bisa pulang ke kampung halaman buka usaha skrg. Jika teman minat butuh bantuan MBAH DUIHANTORO silahkan hubungi sekarang demi alloh ini.
    https://pesugihangaibnyata77.blogspot.com/?m=1

    BalasHapus